Desain rumah ramah lingkungan merupakan bentuk dukungan terhadap keramahan lingkungan. Yang berarti, haruslah hemat energi, karena eksplorasi terhadap penggunaan energi dapat mengancam kehidupan generasi penerus. Gerakan penghematan energi bisa dilakukan kala kita hendak membangun rumah baru atau merenovasi rumah. Apa sajakah itu?
Efisiensi Pencahayaan
Manfaatkan semaksimal mungkin cahaya matahari sebagai sumber cahaya di pagi hingga sore hari. Menggunakan cahaya matahari dapat menghemat energi listrik dari lampu yang digunakan di siang hari. Pencahayaan alami bisa diperoleh melalui pencahayaan samping yaitu dari jendela, dan pencahayaan atas yang berasal dari lubang atap. Buatlah desain rumah yang lebih terbuka pada dinding dan atap, agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah secara lebih maksimal. Mengurangi sekat ruangan, menyatukan fungsi ruang, dapat memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam rumah.
Efisiensi Ruang
Menggabungkan lebih dari satu fungsi dalam satu ruangan, adalah pilihan baik, dibanding harus memboroskan ruang. Misalnya meniadakan fungsi ruang tamu, karena kita jarang menerima tamu, atau lebih sering menerima tamu di teras. Buat saja ruang keluarga yang lebih besar, agar bisa nyaman dan maksimal untuk bercengkrama sekaligus menerima tamu yang sudah kenal dekat. Dalam hal ukuran bangunan, lebih besar tidak selalu lebih baik. Karena makin kecil (baca : sederhana) bangunan, akan makin baik control aspek lingkungan terhadap bangunan tersebut.
"Bangunan ramah lingkungan, dirancang dengan massa ruang, keterbukaan ruang, dan hubungan ruang luar-dalam yang cair, teras lebar, ventilasi bersilangan, dan void berimbang."
Pembayangan Ruang Luar, Kulit Bangunan, Ventilasi
Pemilihan bahan dan desain pembayangan, serta bukaan ventilasi yang baik, mempengaruhi kenyamanan dan energi dalam rumah. Berikan secondary skin pada dinding bagian luar, terlebih jika rumah menghadap ke arah barat. Buat teritisan di atas bukaan, yang fungsinya meredam panas matahari secara langsung ke dalam rumah. Bangunan dirancang dengan teras lebar, ventilasi bersilangan; yaitu membuat bukaan (jendela) pada dua dinding yang berbeda, innercourt serta void berimbang, untuk sirkulasi udara dan cahaya alami ke seluruh ruangan, agar hemat energi.
Atap yang “Dingin”
Pilih bahan penutup atap yang memiliki nilai hambatan hantaran panas cukup besar, dan kemampuan memantulkan panas dengan baik. Penggunaan atap dari bahan tanah atau keramik, sangat baik untuk kenyamanan ruang dalam. Tambahkan pula lembaran aluminium foil yang dipasang di bawah penutup atap. Material styrofoam yang dilapis beton (beton Styrofoam) juga berpotensi membuat dingin ruang dalam. Dinding rumah tetap terasa “dingin” meskipun saat siang hari.
Material Ramah Lingkungan
Gunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah lingkungan. Pilih produk lokal yang berkualitas, untuk meminimalkan terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam tak terbarukan dengan optimalisasi bahan baku alternatif, serta menghemat penggunaan energi secara keseluruhan. Memilih bahan baku lokal atau dari pabrik terdekat berarti menghemat transportasi dan mengurangi karbon emisi dari kendaraan. Tak ada salahnya, memanfaatkan material bekas atau sisa bahan renovasi, misalnya genteng bekas, kayu atau bambu bekas perancah, kusen lama.
Pemanfaatan Lahan Hijau
Elemen vegetasi berpotensi untuk menyejukkan lingkungan dan menurunkan udara panas, serta meredam panas. Semakin banyak pohon yang ditanam, udara makin sejuk dan oksigen yang dihasilkan dapat mencegah pemanasan global. Ciptakan roof garden atau vertical garden, jika halaman tidak memungkinkan. Dinding yang dijalari tanaman rambat membuat suhu udara di luar dan di dalam turun, sekaligus untuk pasokan udara bagi penghuni.
Gaya Hidup Hemat
• Hemat Air. Kurangi kebiasaan berendam di bathtub, mencuci kendaraan dengan air yang mengalir dan terbuang kemana-mana. Ganti bak mandi atau bathtub dengan shower , untuk menghemat air.
• Buat sumur resapan, lubang biopori atau septictank ramah lingkungan yang tidak mencemarkan lingkungan.
• Memakai perangkat elektronik dan rumah tangga yang hemat energi, akan berpengaruh dengan biaya listrik yang dikeluarkan tiap bulan. Pilih yang hemat energi listrik, sehingga memiliki life cost yang ringan untuk operasionalnya.
Sumber : http://aplatteroffigs.blogspot.com/2014/03/konsep-rumah-ramah-lingkungan.html
Efisiensi Pencahayaan
Manfaatkan semaksimal mungkin cahaya matahari sebagai sumber cahaya di pagi hingga sore hari. Menggunakan cahaya matahari dapat menghemat energi listrik dari lampu yang digunakan di siang hari. Pencahayaan alami bisa diperoleh melalui pencahayaan samping yaitu dari jendela, dan pencahayaan atas yang berasal dari lubang atap. Buatlah desain rumah yang lebih terbuka pada dinding dan atap, agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah secara lebih maksimal. Mengurangi sekat ruangan, menyatukan fungsi ruang, dapat memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam rumah.
Efisiensi Ruang
Menggabungkan lebih dari satu fungsi dalam satu ruangan, adalah pilihan baik, dibanding harus memboroskan ruang. Misalnya meniadakan fungsi ruang tamu, karena kita jarang menerima tamu, atau lebih sering menerima tamu di teras. Buat saja ruang keluarga yang lebih besar, agar bisa nyaman dan maksimal untuk bercengkrama sekaligus menerima tamu yang sudah kenal dekat. Dalam hal ukuran bangunan, lebih besar tidak selalu lebih baik. Karena makin kecil (baca : sederhana) bangunan, akan makin baik control aspek lingkungan terhadap bangunan tersebut.
"Bangunan ramah lingkungan, dirancang dengan massa ruang, keterbukaan ruang, dan hubungan ruang luar-dalam yang cair, teras lebar, ventilasi bersilangan, dan void berimbang."
Pembayangan Ruang Luar, Kulit Bangunan, Ventilasi
Pemilihan bahan dan desain pembayangan, serta bukaan ventilasi yang baik, mempengaruhi kenyamanan dan energi dalam rumah. Berikan secondary skin pada dinding bagian luar, terlebih jika rumah menghadap ke arah barat. Buat teritisan di atas bukaan, yang fungsinya meredam panas matahari secara langsung ke dalam rumah. Bangunan dirancang dengan teras lebar, ventilasi bersilangan; yaitu membuat bukaan (jendela) pada dua dinding yang berbeda, innercourt serta void berimbang, untuk sirkulasi udara dan cahaya alami ke seluruh ruangan, agar hemat energi.
Atap yang “Dingin”
Pilih bahan penutup atap yang memiliki nilai hambatan hantaran panas cukup besar, dan kemampuan memantulkan panas dengan baik. Penggunaan atap dari bahan tanah atau keramik, sangat baik untuk kenyamanan ruang dalam. Tambahkan pula lembaran aluminium foil yang dipasang di bawah penutup atap. Material styrofoam yang dilapis beton (beton Styrofoam) juga berpotensi membuat dingin ruang dalam. Dinding rumah tetap terasa “dingin” meskipun saat siang hari.
Material Ramah Lingkungan
Gunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah lingkungan. Pilih produk lokal yang berkualitas, untuk meminimalkan terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam tak terbarukan dengan optimalisasi bahan baku alternatif, serta menghemat penggunaan energi secara keseluruhan. Memilih bahan baku lokal atau dari pabrik terdekat berarti menghemat transportasi dan mengurangi karbon emisi dari kendaraan. Tak ada salahnya, memanfaatkan material bekas atau sisa bahan renovasi, misalnya genteng bekas, kayu atau bambu bekas perancah, kusen lama.
Pemanfaatan Lahan Hijau
Elemen vegetasi berpotensi untuk menyejukkan lingkungan dan menurunkan udara panas, serta meredam panas. Semakin banyak pohon yang ditanam, udara makin sejuk dan oksigen yang dihasilkan dapat mencegah pemanasan global. Ciptakan roof garden atau vertical garden, jika halaman tidak memungkinkan. Dinding yang dijalari tanaman rambat membuat suhu udara di luar dan di dalam turun, sekaligus untuk pasokan udara bagi penghuni.
Gaya Hidup Hemat
• Hemat Air. Kurangi kebiasaan berendam di bathtub, mencuci kendaraan dengan air yang mengalir dan terbuang kemana-mana. Ganti bak mandi atau bathtub dengan shower , untuk menghemat air.
• Buat sumur resapan, lubang biopori atau septictank ramah lingkungan yang tidak mencemarkan lingkungan.
• Memakai perangkat elektronik dan rumah tangga yang hemat energi, akan berpengaruh dengan biaya listrik yang dikeluarkan tiap bulan. Pilih yang hemat energi listrik, sehingga memiliki life cost yang ringan untuk operasionalnya.
Sumber : http://aplatteroffigs.blogspot.com/2014/03/konsep-rumah-ramah-lingkungan.html
Tahapan Perancangan Rumah Ramah lingkungan
TOR : merencanakan rumah tinggal sederhana dengan konsep “rumah ramah lingkungan”
Statement :
~ Pengertian : rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal dalam jangka waktu yang lama atau tertentu.
~Latar belakang : banyaknya pembangunan rumah tinggal yang kurang memperhatikan konsep rumah ramah lingkungan.
~Batasan : Listrik : PLN
Air : PDAM
KDB : 60 %
KLB : 1 lantai
Statement :
~ Pengertian : rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal dalam jangka waktu yang lama atau tertentu.
~Latar belakang : banyaknya pembangunan rumah tinggal yang kurang memperhatikan konsep rumah ramah lingkungan.
~Batasan : Listrik : PLN
Air : PDAM
KDB : 60 %
KLB : 1 lantai
DATA FISIK dan NON FISIK
SIRKULASI RUANG
ZONING
PERSYARATAN dan HUBUNGAN RUANG
PENDEKATAN
Konsep Biopori
Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah laiinya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Bila lubang-lubang seperti ini dapat dibuat dengan jumlah banyak, maka kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan diharapkan semakin meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah.
Atau dengan perkataan lain akan dapat mengurangi bahaya banjir yang mungkin terjadi. Peningkatan jumlah biopori tersebut dapat dilakukan dengan membuat lubang vertikal kedalam tanah. Lubang-lubang tersebut selanjutnya diisi bahan organik, seperti sampah-sampah organik rumah tangga, potongan rumput atau vegetasi lainnya, dan sejenisnya. Bahan organik ini kelak akan dijadikan sumber energi bagi organisme di dalam tanah sehinga aktifitas mereka akan meningkat. Dengan meningkatnya aktifitas mereka maka akan semakin banyak biopori yang terbentuk.
Fungsi :
Meningkatkan Daya Resapan Air.
Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos.
Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman.
Mencegah genangan air
Sumber : www.garishijau.multiply.com
Sumur Resapan
Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.
Manfaat sumur resapan adalah:
Mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.
Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
Mengurangi erosi dan sedimentasi
Mengurangi / menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai
Mencegah penurunan tanah (land subsidance)
Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
Vertikal Garden
Vertical garden adalah beberapa jenis tanaman yang ditanam dengan mengunakan media tertentu, misalnya dengan metode hidropik menggunakan geotextile, dan ditata di dinding dengan menggunakan modul (untuk penempatan tanaman) dan mendapatkan pengaturan secara otomatis untuk pemeliharaan secara khusus.
Yang perlu diperhatikan pada saat membangun vertical garden adalah jenis tanaman yang digunakan –tergantung lokasi dinding apakah membutuhkan sinar matahari penuh atau tidak. Untuk Jenis tanaman yang sedikit membutuhkan sinar matahari, antara lain : seperti : kadaka, bromeliad, tanduk rusa. Dan perlu penyiraman yang teratur, karena tingginya penguapan.
 Siasat pembuatan vertical garden tidak hanya membuat lingkungan yang sempit menjadi indah namun juga dapat menjadikan suhu lingkungan turun-menjadi lenbih dingin- karena efek isolasi panas dan absorpsi sinar matahari. Selain itu berfungsi juga untuk menyerap polusi udara dan memberikan kesegaran pada lingkungan vertical garden.
0 komentar:
Posting Komentar